Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 07 Maret 2013

Melangitkan Jilbab (Pasca Ramadan) ?

Cetak E-mail
Dasawarsa ini, sungguh eksentrik geliat religius yang menjangkit bangsa kita setiap bulan Ramadan tiba, jilbab mendadak jadi trend tersendiri. Jilbab pun dicampakkan ketika gemuruh bedug hari raya Idul Fitri berlalu. Sehingga wajar diberlakukannya “honoris causa ‘Jilbab Musiman’ ”. Fenomena apakah itu ?
Jilbab, dalam bahasa Arab lazim disebut chijab(penutup aurat), orisinilitasnya adalah kewajiban(fardu a’in) bagi setiap Muslimah bila berada di tempat terbuka yang memungkinkan aurat(anggota badan)nya terlihat oleh orang lain atau bukan muhrim. 
Fenomena yang terjadi dan berkembang akhir-akhir ini, macam-macam istilah jilbab, “visi dan misinya” pun beragam. Ada “Jilbab Gaul”, gelar bagi para Muslimah yang mengenakan “kain jilbab’’ tapi sikapnya tidak jelas, termasuk di siang hari bulan suci Ramadan ini, --dengan berkain jilbab itu-- dirinya tak segan bercumbu dengan sembarang laki-laki di tempat terbuka. Menjamur pula “Jilbab Politik”, biasa dikenakan oleh para politisi setiap musim “Silaturrahim politik” ke berbagai pondok pesantren, atau turun lapangan kampanye untuk megeruk simpati publik. Atau “Jilbab Asmara”, pakaian sang gadis jelita demi untuk meraih cinta sang pemuda tampan idamannya. Dan berbagai “jilbab” lainnya.
Terlepas dari kepentingan dan kredibilitas religius (bathin) masing-masing yang mengenakan “kain” jilbab, aspek etimologis itu semua sah-sah saja. Karena jilbab secara bahasa adalah penutup (anggota lahir badan).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About

 
Free Daisy ani Cursors at www.totallyfreecursors.com